Feeds:
Pos
Komentar

AIR TERJUN MADAKARIPURA

MADAKARIPURA, begitu orang menamainya, wisata air terjun yang terdapat didesa Lumpang-Probolinggo-Jawa Timur. Kurang lebih 5km dari desa sukapura (jalan raya menuju wisata Bromo). Dinamakan Madakaripura, konon tempat tersebut merupakan tempat mahapatih Gajah Mada, patih kerajaan Mojopahit yang terkenal dengan sumpah palapa-nya itu menghabiskan masa hayatnya, Yang juga ditandai dengan adanya arca patih Gajah Mada yang bisa kita jumpai tak jauh dari tempat tempat parkiran. Lanjut Baca »

Feel Adventure Pantai Kondang Merak

Mungkin masih teralu asing dalam benak kita tentang pantai yang satu ini. Ya, pantai Kondang Merak. Sebuah pantai di pesisir selatan provinsi jawa timur yang terletak dikabupaten Malang, tepatnya di kecamatan Donomulyo. Pantai yang tak jauh jaraknya dengan Pantai Balaekambang. Bahkan jalur yang ditempuh untuk  menuju pantai tersebut sama persis dengan jalur balaekambang. ± 2km sebelum pantai balaekambang terdapat sebuah jalan bebatuan yang rusak parah dan juga sempit, bukan rusak sebenarnya, tapi memang belum mendapat perbaikan dan tak dapat disangka bahwa itu adalah jalur utama menuju pantai tersebut.

Butuh  perjuangan memang untuk menempuh jalan yang hanya berjarak ± 4km tersebut. Tidak jauh sebenarnya, namun cukup memakan waktu untuk mengarunginya, entah berapa km/h laju mobil kami. Yang jelas tak ada tanda pegerakan jarum pada speedometer, hanya sekedar naik turun pada angka yang paling bawah. Jarum pada rpm saja yang begitu jelas terlihat pergerakannya, karena memang membutuhkan tenaga yang ekstra. Dan katanya saat musim hujan jalanan tersebut tak hanya sulit dilewati tapi harus lebih bersabar dengan lumpur yang menggenang. Untungnya kita datang saat musim kemarau shingga tak ada lumpur dijalanan yang menyapa kami. Tapi tak perlu hawatir, meskipun begitu penunjuk arah menuju pantai selalu terpenuhi saat jalanan mulai belok.

Awalnya sempat ragu setelah beberapa meter kami lalui, pasalnya tak ada satu pun kendaraan wisatawan yang melintas. “Ini tempat wisata tapi kok tak ada satu pun pengunjung yang melintas” pikiran kami sempat berontak. Hanya beberapa motor pedagang yang sesekali kami temui. Dan pemandangan tersebut kami jumpai hingga ±3.5km. ahirnya dari kaca spion terlihat sebuah mobil panther mengikuti kami. Keraguan itu pun hilang, namun harus tetap bersabar dalam mengarungi ½km yang tersisa.

Gapura yang beratapkan rumput ilalang sudah mulai terlihat, pertanda bahwa kita sudah sampai dilokasi. Kami pun merasa lega telah berhasil melintasi jalanan yang penuh rintangan bagaikan seorang petualang. Tapi kami belum juga melihat adanya manusia, bahkan penjaga karcis pun tak ada di dalam gapura yang berwarna merah tersebut, hanya ada sekelompok monyet kecil yang turun dari hutan yang lalu-lalang ditengah jalan. Kami pun terus melaju tanpa memghentikan kendaraan. Hingga ahirnya laut biru yang luas dengan gunung karang terlihat begitu indah terbentang luas didepan kami. tak hanya itu, ternyata tempat tersebut sudah banyak wisatawannya. “Pantesan dari tadi tidak ada pengunjung yang lewat ternyata kita memang yang terlambat”.

Karcis dibayar, parkir dirapikan. Dan subhanallah begitu indah, begitu jelas , begitu alami, terjawab sudah uneg-uneg yang kami celotehkan disaat perjalanan. Tidak sia-sia meski harus berjam-jam diguncang jalanan yang meresahkan. Tanpa panjang kata kami pun langsung terjun berenang, terlupakan sudah rasa capek, rasa lapar, rasa dahaga yang sedari tadi menghampiri. Memang begitu mempesona, pasir putih yang begitu lembut, air yang jernih, udara yang sejuk, tumbuh karang, rumput laut pun masih tumbuh subur.

Mungkin ada benarnya ketika akses menuju pantai tersebut tidak perlu diperbaiki,  karena memang perlu adanya sebuah perjuangan untuk mendapatkan sebuah keindahan seperti dipantai Kondang Merak.

Ingin aku menyapamu pagi ini

Namun terasa begitu berat

Seberat sinar matahari yang tak kunjung menghampiri

Ingin aku mengingatkanmu pagi ini

Namun begitu sulit

Haruskah aku biarkan

Haruskah aku lewatkan

Sementara aku juga tidak mau kau terbiasa tanpa aku

 

Jombang, 10/6-’14

Pacar Pertama

Hari sabtu awal aku mengikuti MOS, rasanya takut tapi juga berbaur senang. Karena ternyata aku sudah menjadi remaja. Waktu itu kami dikerjain abis-abisan oleh kakak panitia. Mereka menyuruh kami memakai kalung dari permen, topi krucut dan tas kresek. Setelah selesai MOS hari senin kami masih belum mendapat pelajaran, masih diisi dengan perkenalan yang terkadang disuruh nyanyi didepan kelas.
Waktu itu aku punya teman akrab namanya Ica. Kemanapun kami pergi pasti selalu bersama. Kami masih sangat lugu, belum mengenal yang namanya “cinta”. Lanjut Baca »

Aku senang sekali karena tanggal 12-07-2013 adalah hari dimana seseorang itu kembali kepadaku dan hari dimana aku memiliki keluarga baru, keluarga dari seseorang yang sangat menyanyangiku. Lanjut Baca »